Penulis
Nama :
Rizki
TTL :
SMI, 5 Maret 1997
Alamat :
Kp. Berekah
Di daerah ku, cerita anak yang sudah harus memenuhi kebutuhan orang tuanya, bukan sesuatu yang aneh ataupun cerita baru. Ketika mengikuti pelatihan di PKBM Edukasia, baru aku sadari ternyata, banyak pekerjaan yang berbahaya tapi tetap dilakoni teman-teman. Disini aku hanya akan cerita satu contoh yang dilalukan oleh Aria (bukan nama sebenarnya).
Aria baru berusia 14 tahun ia tinggal bersama kedua orang tuannya,
dan 3 saudara perempuannya di pedesaan. Ari mempunyai ingatan buruk saat
berusia 12 tahun, ia pernah bekerja sebagai seorang tukang bas. Saat itu ia
tidak bisa melanjutkan sekolahnya sebagaimana teman-temannya yang lain
dikarenakan kondisi perokonomiannya yang tidak memadai sampai ia harus banting
tulang untuk membantu ayah dan ibunya mencari uang.
Selain menjadi tukang bas ia juga
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak
seusianya. Ari berambisi untuk melanjutkan sekolah agar bisa membahagiakan
kedua orang tuanya. Sehari-hari ia bekerja sebagai tukang bas seperti menyaring
pasir, mengaduk semen, angkat barang-barang berat dan sebagainya.
Ia melakoni pekerjaan sebagai tukang
bas selama kurun dua tahun. Bahaya dan ancaman yang sering ia hadapi mungkin saja
sudah tak terelakkan lagi seperti ketimban bahan bangunan,dan lain sebagainya.
Sepenggal kisah pendek diatas, hanya segelintir cerita. Masih banyak cerita-cerita lain, yang dialami anak-anak disekitar ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar