Pacarannya
Si Putih Biru
http://delademardeen.blogspot.com/2008/12/kisah-anak-smp-jaman-sekarang.html
Istilah pacaran lebih banyak dilakukan oleh para remaja yang
baru masuk tahap Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meski begitu, tak sedikit juga
anak-anak Sekolah Dasar yang sudah mengenal arti kata pacaran. Pacaran
diidentikan dengan hasil-hasil negatif, mulai dari pergaulan yang menjadi lebih
bebas, prestasi akademik sekolah yang menurun, ataupun perubahan kepribadian
seorang anak yang menjadi lebih buruk lagi. Banyak para orang tua dan guru yang
menentang para remaja berpacaran, karena memang mereka melihat dan memprediksi
kemungkinan buruk yang diakibatkan dari pacarannya si putih biru yang akhirnya
merugikan dan dapat menyisakan penyesalan. Tapi walaupun banyak tentangan dari
berbagai pihak, para remaja tetap saja ngeyel dan meneruskan sesi pacarannya.
Ngeyel alias keras kepala memang salah satu fase negatif
yang terjadi pada kebanyakan remaja, banyak yang dilakukan para remaja yang
hakikatnya dapat merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.
Pacaran yang dilakukan anak-anak usia remaja ini bisa
dibilang pacaran secara sembunyi-sembunyi karena memang pacarannya si anak usia
dibawah 17 tahun ini tidak melibatkan orang tua dan keluarganya, melainkan
hanya melibatkan teman-teman terdekatnya saja. Mereka merasa takut kena api
nafsu orang tua mereka bila mereka pacaran secara terang-terangan, bagi mereka
api nafsu orang tua adalah tsunami terbesar yang terjadi selama hidup mereka.
Maka dari itu, para remaja saat ini memilih banayak berbohong, melakukan
maksiat dari yang kecil sampai maksiat besar , dari pada jujur dan terus terang
kepada orang tua mereka. Sungguh miris perilaku anak muda zaman sekarang. Entah
apa yang mereka pikirkan, namun yang jelas banyak yang beralasan bahwa pacaran
itu membuat senang hati dan ajang untuk merefresh otak. Padahal sudah banyak
bukti bahwa pacaran banyak membuat para remaja terutama wanita “broken heart”
alias patah hati dan akhirnya tak sedikit yang bunuh diri karena cinta. Namun,
kadang ada juga yang memilih pacaran terang-terangan dengan memperkenalkan sang
pujaan hati pada orang tuanya.
Entah mana yang dianggap cukup aman, namun yang jelas dalam
perspektif islam tidak ada istilah pacaran. Terbukti, dalam sejarah Rasulullah
SAW. Tidak pernah ada kata pacaran sedikitpun. Orang-orang pada zaman dulu tak
melakukan pacaran, namun langsung menuju proses khitbah untuk kemudian menikah.
Begitupun Rasulullah SAW., beliau langsung mengkhitbah wanita yang sekiranya
perlu di ajak untuk masuk islam dan kemudian menikahinya.
Nah, para remaja islami jika iman kalian belum kuat betul,
jangan mencoba-coba untuk berpacaran apalagi berdua-duaan dengan lawan jenis
walaupun itu hanya ngobrol-ngobrol biasa tanpa ada maksud untuk pacaran, karena
ditakutkan fitnahan menimpa diri kalian, ataupun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
yang berasal dari hawa nafsu dan godaan syetan. Seperti dalam pribahasa,
“preventife more the best then the cure”, mencegah lebih baik dari pada
mengobati. So, berpikirlah dewasa untuk menyambut masa depan kalian yang cerah,
banyak menyibukkan dirilah dengan melakukan hal-hal positif yang sekiranya
membuat hati dan pikiran kalian fresh. Junjung tinggi nilai-nilai islami yang
ada pada diri kalian masing-masing, kembalikan islam seperti dulu.(Neng Ranti Nurohimah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar