Jumat, 21 September 2012

Pacarannya Si Putih Biru

Pacarannya Si Putih Biru

http://delademardeen.blogspot.com/2008/12/kisah-anak-smp-jaman-sekarang.html

Istilah pacaran lebih banyak dilakukan oleh para remaja yang baru masuk tahap Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meski begitu, tak sedikit juga anak-anak Sekolah Dasar yang sudah mengenal arti kata pacaran. Pacaran diidentikan dengan hasil-hasil negatif, mulai dari pergaulan yang menjadi lebih bebas, prestasi akademik sekolah yang menurun, ataupun perubahan kepribadian seorang anak yang menjadi lebih buruk lagi. Banyak para orang tua dan guru yang menentang para remaja berpacaran, karena memang mereka melihat dan memprediksi kemungkinan buruk yang diakibatkan dari pacarannya si putih biru yang akhirnya merugikan dan dapat menyisakan penyesalan. Tapi walaupun banyak tentangan dari berbagai pihak, para remaja tetap saja ngeyel dan meneruskan sesi pacarannya.
Ngeyel alias keras kepala memang salah satu fase negatif yang terjadi pada kebanyakan remaja, banyak yang dilakukan para remaja yang hakikatnya dapat merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.

Pacaran yang dilakukan anak-anak usia remaja ini bisa dibilang pacaran secara sembunyi-sembunyi karena memang pacarannya si anak usia dibawah 17 tahun ini tidak melibatkan orang tua dan keluarganya, melainkan hanya melibatkan teman-teman terdekatnya saja. Mereka merasa takut kena api nafsu orang tua mereka bila mereka pacaran secara terang-terangan, bagi mereka api nafsu orang tua adalah tsunami terbesar yang terjadi selama hidup mereka. Maka dari itu, para remaja saat ini memilih banayak berbohong, melakukan maksiat dari yang kecil sampai maksiat besar , dari pada jujur dan terus terang kepada orang tua mereka. Sungguh miris perilaku anak muda zaman sekarang. Entah apa yang mereka pikirkan, namun yang jelas banyak yang beralasan bahwa pacaran itu membuat senang hati dan ajang untuk merefresh otak. Padahal sudah banyak bukti bahwa pacaran banyak membuat para remaja terutama wanita “broken heart” alias patah hati dan akhirnya tak sedikit yang bunuh diri karena cinta. Namun, kadang ada juga yang memilih pacaran terang-terangan dengan memperkenalkan sang pujaan hati pada orang tuanya.

Entah mana yang dianggap cukup aman, namun yang jelas dalam perspektif islam tidak ada istilah pacaran. Terbukti, dalam sejarah Rasulullah SAW. Tidak pernah ada kata pacaran sedikitpun. Orang-orang pada zaman dulu tak melakukan pacaran, namun langsung menuju proses khitbah untuk kemudian menikah. Begitupun Rasulullah SAW., beliau langsung mengkhitbah wanita yang sekiranya perlu di ajak untuk masuk islam dan kemudian menikahinya.

Nah, para remaja islami jika iman kalian belum kuat betul, jangan mencoba-coba untuk berpacaran apalagi berdua-duaan dengan lawan jenis walaupun itu hanya ngobrol-ngobrol biasa tanpa ada maksud untuk pacaran, karena ditakutkan fitnahan menimpa diri kalian, ataupun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang berasal dari hawa nafsu dan godaan syetan. Seperti dalam pribahasa, “preventife more the best then the cure”, mencegah lebih baik dari pada mengobati. So, berpikirlah dewasa untuk menyambut masa depan kalian yang cerah, banyak menyibukkan dirilah dengan melakukan hal-hal positif yang sekiranya membuat hati dan pikiran kalian fresh. Junjung tinggi nilai-nilai islami yang ada pada diri kalian masing-masing, kembalikan islam seperti dulu.(Neng Ranti Nurohimah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar