Selasa, 25 Februari 2014

Mimpi Mengalir Searah Aliran Sungai

Menyusuri sungai dengan perahu kecil, disuguhi keindahan alam sepanjang perjalanan. Keindahan yang tidak bisa didapatkan di taman kota yang direkayasa sekalipun. Keasliannya memberi ketenangan batin yang tidak dapat terdeskripsi dengan banyak kalimat, hanya bisa diwakili dengan merasakan langsung, menghirup kejernihan udaranya dan mendengarkan irama aliran sungai. 
Gambaran diatas merupakan keindahan alam menuju SMP Satu Atap Ciloma, ketenangan batin bagi penikmat alam tidak berbanding lurus dengan ketenangan batin anak-anak mengakses pendidikan. Bagi anak-anak mungkin sudah tidak terlalu penting menikmati pemandangan alam, karena memang kesaharian mereka bertemu dengan pegunungan yang masih berbentuk hutan rimba dan turun ke sungai yang tenang namun menyimpan jebakan bahaya, karena ekosistem perairan yang masih alami, dimana sungai-sungai itu tidak hanya ditempati ikan-ikan yang jinak yang bisa bermanfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar, akan tetapi jenis hewan buas lainnyapun masih merasa tenang dengan kealamian ekosistemnya.


 

Sekolah diatas Bukit 2

Perjalanan masih dilanjutkan menuju Gegerbitung. Medan yang cukup sulit memakan waktu yang cukup lama menuju sekolah Satu Atap Geger bitung yang berlokasi di Ciengang. Setelah melewati jalan berbatu yang cukup terjal dan diselimuti kabut tebal, akhirnya bisa menemui teman-teman SMP 3 Satu Atap Geger Bitung. Banyak yang disharingkan dengan siswa-siswi SMPN3 Geger Bitung Satu Atap, diantaranya mereka bercerita sebelum ada sekolah SMP Satu Atap kebanyakan dari anak-anak tidak melanjukan ke sekolah, akan tetapi memilih bekerja selepas mengenyam Pendidikan SD. Pekerjaan yang dilakukan anak laki-laki jadi kuli di ladang dan sawah, anak perempuan jadi pembantu rumah tangga, atau pilihan lainnya menikah. Ada beberapa diantaranya sudah menyandang predikat janda di usia yang masih belia dan tidak sedikit sudah memiliki momongan. 


 

Senin, 24 Februari 2014

Sekolah diatas Bukit

Jalan-jalan ke sukabumi bagian timur dan selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Bukan hal yang mudah mengikuti rute-rute perjalanan. Perjalanan diawali dari sekolah SMPN 2 Sukalarang Satu Atap, yang berlokasi di lereng gunung. Suasana yang cukup dingin, dengan disuguhi panorama alam yang asri sangat bersahabat dengan organ pernafasan karena alam memberikan oksigen yang berlimpah. Limpahan oksigen tidak berbanding lurus dengan fasilitas akses pendidikan yang bisa anak-anak dapatkan. Sekolah yang berdiri tahun 2011 ini masih memiliki keterbatasan ruang kelas, sehingga anak-anak tidak bisa masuk seluruhnya di jam yang sama, hanya kelas VII yang bisa masuk jadwal belajar pagi. Hal ini dikarenakan sekolah hanya memiliki 3 ruang kelas. 
Hambatan lain adalah lokasi sekolah yang berada tepat dilereng gunung selalu diselumuti kabut tebal meski hari masih siang, hal ini tentunya membuat resah peserta didik berlama-lama disekolah, karena rute pulang yang akan dilalui ketika pulang akan semakin sulit. selain lokasi anak-anak kelas VIII dan XI yang masuk jadwal belajar siang, sudah menurun motivasi mengikuti pembelajaran siang menuju sore. 


Selasa, 18 Februari 2014

Anak Jalanan

Saat ku menyusuri jalan protokol Sukabumi, baru tersadar kalau anak-anak yang bekerja di jalan sebagai pengamen semakin bertambah. Pertambahan jumlah pengamen akan sangat terlihat, saat jam pulang yang bekerja di pabrik, saat jalanan macet anak-anak itu mulai bertambah sampai lewat maghrib, bahkan jam 19.00 keatas bila macet belum terurai anak-anak itu masih berusaha mengais rezeki dari situasi kemacetan. 

Mungkin anak-anak itu kebanyak sekolah, terlihat dari celana seragam SD yang masih dipakainya, tapi beberapa sepertinya sudah tidak sekolah, terindikasi tindik menghiasi telinga dan hidung yang diperkuat dengan pakaian & rambut khas.

Senin, 17 Februari 2014

Refresh

Lama tidak memuat berita, ternyata kangen juga. Tujuan dibuat blog ini dibuat untuk terus membelajarkan anak-anak menulis. Koran online ini merupakan salah satu pilihan, dalam membuat tulisan yang isinya menggambarkan berbagai hal seputar anak dan kegiatannya. Fokus kami tentang anak dan lingkungannya. 
 Masalah anak menjadi menarik untuk selalu dibahas dan disoroti, karena pada pundaknyalah kelak Bangsa ini dititipkan, sehingga diharapkan tulisan-tulisan kami memberikan konribusi pada perbaikan lingkungan yang ramah terhadap anak. Tidak sampai membangun peka & kritis anggota SUAKA terhadap lingkungannya, media koran online ini juga memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas anak-anak dalam menulis. Semoga dikemudian hari lebih banyak anak-anak yang memiliki minat menulis dan bersama-sama berkontribusi pada perubahan lingkungan.

Pengumuman

Pengumuman ini ditujukan kepada aktivis SUAKA, kepada teman-teman yang sudah tersebar diberbagai sekolah, kita adakan reuni anggota SUAKA angkatan 1. sulit sekali tim redaksi menghubungi teman-teman dikarenakan kami kehilangan daftar nomor kontak. Untuk memudahkan harap teman-teman mengisi nomor kontak,bisa melalui email atau komentar di blog ini. ditunggu ya.....terimakasih.