Selasa, 27 Desember 2011

Perokok di Kalangan Remaja

Ilustrasi Merokok (Sumber : ...)
oleh: Helda Rahmania 

Merokok dikalangan remaja cenderung sebagai salah satu kenakalan remaja yang sulit untuk diatasi. Selain, merusak kesehatan terutama paru-paru pelajar akan kecanduan dan memilih sebagai pengisap rokok daripada duduk manis dan belajar disekolah. Dan tak selayaknya para remaja adalah seorang perokoaktif ataupun perokok pasif. 


Peningkatan merokok dalam kalangan remaja kian meningkat mengikutstatistik pada tahun 2006. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun yang terkandung dalam satu rokok saja. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilan, benzaldehid, urethen, benzene, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol, dan perylene adalah sebagai beribu-beribu zat di dalam rokok. Zat-zat beracun dan berbahaya itu menimbulkan beberapa penyakit didalam tubuh kita antara lain, yaitu penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. 

Menurut penelitian di salah satu sekolah SMPN ternama di daerah Bojonggenteng Kab. Sukabumi. Siswa kelas tiga laki-laki yang diprediksikan sebagai perokok kira-kira berjumlah 35%. Dikelas dua kira-kira jumlahnya lebih banyak daripada siswa laki-laki kelas tiga, yaitu 65% . Sedangkan, siswa kelas satu belum terlihat sebagai pecandu atau sekedar coba-coba untuk merokok dikarenakan mereka masih takut dan memilih untuk tidak menghisap benda pembawa penyakit itu. 

Perokok dikalangan remaja bisanya dilakukan oleh pelajar laki-laki tapi tak sedikit juga pelajar perempuan yang tergoda untuk merokok. Rokok yang mereka dapatkan biasanya dibeli dengan uang jajan mereka masing-masing. Kebiasaan buruk itu dilakukan karna beberapa factor. Salah satu factor itu adalah pelajar yang terlalu diberi kebebasan oleh kedua orang tuanya ataupun terlalu bebas bergaul. 

Biasanya jika merokok disekolah mereka memilih merokok di belakang sekolah, di WC ataupun dekat kantin sekolah. Tempat-tempat itu mereka pilih dikarenakan guru-guru atau penjaga sekolah lainnya jarang untuk menoleh ke tempat-tempat sepi seperti itu. Kebiasan itu mereka lakukan tidak terang-terangan. Tapi jika merokok di luar lingkungan sekolah mereka lebih memilih di tempat-tempat tongkorongan sepi. Pinggir jalan raya atau tempat umum lainnya. Jika pinggir jalan di daerah Bojonggenteng para pelajar biasa merokok dipinggir jalan pakowon atau daerah bojonggenteng lainnya yang lumayan jauh dari tempat mereka bersekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar