Rabu, 28 Desember 2011

Hari Ibu di Kota dan di Desa

Oleh : Neng Ranti Nurohimah

sumber gambar : mummycute.com
Antusiasme anak sekarang terhadap hari ibu atau hari mengingat jasa ibu sungguh kurang, terlihat dari kurangnya ucapan hari ibu dari seorang anak untuk ibunya, baik melalui media masa ataupun fakta yang terlihat di lingkungan sekitar. Turunnya antusiasme terhadap hari ibu banyak terjadi daerah pedesaan atau daerah-daerah yang belum mengenal arti seorang ibu.


Sebaliknya, di daerah perkotaan antusiasme terhadap hari ibu cukup dominan, terlihat dari disangkut pautkannya sebuah acara keagamaan, yakni "Gebyar Muharrram" yang dilaksanakan di SMAN 1 Cibadak  (SMANDAK) dengan hari ibu yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember 2011. Dalam acara "Gebyar Muharram" itu ada berbagai lomba yang dilaksanakan, yakni lomba dakwah, kaligrafi, MTQ, dan Lomba Cerdas Cermat. Yang sangat berkaitan dengan hari ibu adalah lomba dakwah yang panitia pelaksananya mewajibkan kepada semua para peserta dakwah untuk mengangkat tema yang berhubungan erat dengan hari ibu. Alasannya untuk kembali memngingatkan pentingnya arti seorang ibu dalam kehidupan kita. Karena berdakwah merupakan cara memperkenalkan tenttang suatu hal dan memngingatkan kembali.

Jadi, lebih antusiasme warga daerah perkotaan yang menyambut datangnya hari ibu dibandingkan dengan warga daerah pedesaan. Karena didaerah pedesaan sangat kurangnya pemahaman mengenai pentingnya hari ibu yang tidak di dukung oleh kemajuan teknologi, tapi jika didaerah perkotaan sudah di dukung dengan kemajuan teknologi sehingga warganya sudah cukup antusias terhadap hari ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar